Jumat, 25 Juni 2010

bu aya farklin

Perkembangan farmasi klinik
1. Tahap tradisonal
Sebelum tahun 1960an,menyediakan, membuat, mendistribsuikan
2. Tahap transisional
Kemajuan ilmu kedokteran, perkembangan obat baru, biaya kesehatan meningkat, dan tuntutan masyarakat terhadap peran dokter dan farmasis
3. Tahap farmasi klinik
Lahir pada tahun 1960an, patient oriented, meliputi : TDM, TPN handling sitostatika, PIO, konseling, MESO

Tahap pharmaceutical care tahap masa depan
Bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien melalui pencapaian hasil terapi secara optimal
Farmasi klinik betujuan :
1. Memaksimalkan efek terapi
2. Meminimalkan resiko
3. Meminimalkan biaya
4. Menghormati pilihan pasien

Karakteristik farmasi klinik :
- Patein oriented
- Bersifat pasif dan aktif
- Bertanggung jawab
- Mitra tenaga medis lain

Keterampilan farmasi klinik :
- Mampu mengaplikasikan pengetahuan terapi
- Mengkolerasikan keadaan penyakit dengan pemilihan obat
- Menggunakan medical record
- Menginterpretasikan data lab
- Menyelasaikan masalah secara sistematik
- Mengidentifikasi kontra identifikasi dan kemungkinan ADR
- Membuat keputusan (formulasi dan stabilitas)

ADR
Setiap respon obat yang merugikan dan tidak diharapkan yang terjadi pada dosis yang diberikan pada manusia baik untuk profilaksis, diagnosis atau untuk terapi

Faktor-faktor predeposisi :
1. Jumlah obat : insidensi timbulnya ESO meningkat sebanding dengan jumlah obat yang diterima oleh pasien interaksi obat
2. Umur : pasein usia lanjut > ESO dibanding pasien usia muda (penurunan fungsi organ tubuh)
3. Jenis kelamin : ESO lebih sering timbul pada wanita dari pada pria
4. Penykit yang menyertai : penyakit daar ginjal dan hati menanggng resiko yang lebih tinggi terhadap timbulnya ESO
5. Perbedaan ras dan genetik : perbedaan metabolisme obat

Klasifikasi ESO menurut Rawlins dan Thompson
1. Tipe A : reaksi yang tidak diinginkan dapat terjadi pada setiap orang dengan dosis terapi karena reaksi ini merupakan efek farmakologi yang dapat diperkirakan dan tergantung pada dosis serta mudah diatasi
Mekanisme terjaadinya ESO :
a. Bentuk sediaan
b. Farmakokinetika obat
- Absorpsi
- Distribusi
- Eliminasi
- Ekskresi obat melalui ginjal
- Metabolisme obat
c. Farmakodinamik obat

2. TIPE B : jarang terjadi, hanya terjadi pada babrapa individu, tidak dapat diprediksi, tidak berhubungan dengan efek farmakologi, tidak tergantung dosis dan meskipun jarang akan tetapi sering kali menimbulkan kesakitan yang serius bahkan kematian
Mekanisme terjadinya ESO :
a. Bentuk sediaan
b. Farmakokinet ik obat
c. Farmakodinamik obat
- Kekurangan eritrosit glukosa 6-fosfat dehidrogenase
- Kekurangan methahemoglobin reduktase
- Porfiria
- Hiperterimia maligna
- Sakit jantung (jaundice) karena obat kontrasepsi oral

Derajat keparahan ESO
1. Ringan
2. Sedang
3. Berat
4. Mematikan

Implementasi farmasi klinik
Peranan utama farmasis dalam pharmaceutical care :
- Mengidentifiaksi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat (DRP) baik yang potensial maupun yang nyata
- Mengatasi DRP yang nyata
- Mencegah DRP yang potensial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar