Minggu, 27 Juni 2010

bu lely

serum dan vaksin :

penggolongan imunisasi :

- imunisasi aktif : merupakan pemberian antigen pada inang uintuk menginduksi pembentukan anti bodi dan imunitas seluler

- imunitas pasif : merupakan pemindahan imunitas pada inang menggunakan produk imunologis yang sudah terbentuk

penggolongan vaksin :

- vaksin bakterial

- vaksin viral

- vaksin parasiter

jenis vaksin :

- autovaksin (mengandung mikroba mati yang dikembangbiakan dari jaringan sakit penderita

- vaksin BCG (dari basil mycobacterium bovis)

- vaksin cacar (mengandung virus campak hidup)

- vaksin hepatitis B (mengandung hepatitis B surface antigen

- vaksin influeza

- vaksin kolera

- vaksin poliovaksin rabies

toksoid : toksin yang diubah strukturnyasehingga tidak toksik lagi dimana sifat antigennya tidak dihilangkan

vaksin jerap DTP : terdiri dari toksoid difteri dan tetanus yang dimurnikan, serta bakteri pertusis yang telah diinaktivasi

sera : hewan yang mengandung antibodi spesifik di kadar tinggi

imunitas yang diperoleh hanya bertahan singkat dan penggunaannya pada keadaan akut

- serum anti rabies : memperlambat jalannya virus dan memperpanjang masa inkubasi

- serum anti bisa ular polivalen

anti toksin : antibodi yang dapat menetralkan sifat racun toksin tertentu tanpa mempengaruhi organisme yang memproduksi toksin itu

- serum anti difteri merupakan fraksi globulin yang dipekatkan dalam serum kuda yang telah dikebalkan secara aktif (dosis : dewasa IM 3000 – 5000 IU untuk IM)

- serum anti tetanus : dibuat dari plasma kuda dan mengandung anti bodi untuk menetralkan toksin tanpa mempengaruhi basil (dosis : pencegahan IM 1500 IU, pengobatan IM 10000 IU)

Beda vaksin dan serum :

Vaksin :

- Suatu kuman (bakteri/virus) yang sudah dilemahkan

- dimasukkan ke dalam tubuh untuk membentuk kekebaln tubuh secara aktif,

- imunitas aktif

- untuk pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan kuman

- dibuat dengan melumpuhkan kuman

- tubuh akan tahan terhadap penyakit yang sama

- diambil dari cairan “bibit penyakit” yang telah “dilemahklan” atau juga diambil dari “gen” kuman

Serum :

- plasma darah tanpa fibrinogen

- cairan tubuh yang mengandung sistem kekebalan terhadap suatu kuman, yang bila dimasukkan ke dalam tubuh maka akan mempunyai kekebalan terhadap kuman yang sama

- imunitas pasif

- mengobati penyakit yang diakibatkan oleh kuman

- dibuat dengan memesukkan vaksin ke dalam tubuh hewan, sehingga tubuhnya memberikan respon terhadap vaksin, setelah diuji dan menunjukkan kekebalan terhadap vaksin, darah diambil dan dipisahkan antara plasma dengan sel-sel dan protein darahnya

- masih bisa terjangkit penyakit yang sama kembali

- hewan yang terbukti kebal, kemudian diambil darahnya

primary vaksinasi : vaksinasi yang diberikan pertama kali pada orang yang belum pernah diberikan vaksin tersebut, biasanya diberikan pada anak < style=""> untuk bayi : BCG, DTP dan campak, untuk dewasa : toxoid tetanus

booster vaksinasi : vaksin yang diberiakn secara periodik untuk memperkuat vaksinasi sebelumnya melalui vaksinasi primer

vaksin MMR : campuran dari 3 jenis virus yang dilemahkan yang disuntik untuk melawan demam campak, beguk dan rubela, diberikan pada anak 1 tahun dengan dosis penguat pada umur sekolah (4-5 tahun)

tidak direkomendasikan pada wanita hamil karena memungkinkan resiko kelainan bawaan janin

ibu hamil diberikan toksoid karena menghindari bayi yang baru lahir terkena tetanus neonatarum

imunitas aktif : merupakan pemberian antigen pada inang untuk menginduksi pembentukan antibodi dan imunitas seluler. merupakan pemindahan imunitas pada inang menggunakan produk imunologis yang sudah terbentuk

imunitas pasif : kekebalan tubuh yang diperoleh dengan mendapatkan zat kebal dari luar tubuhnya. Tubuh mengimpor imunitas dengan penyuntikan imunoglobulin

imunitas pasif alamiah : kekebalan yang diperoleh seseorang yang diturunkan dari ibu selama dalam kandungan melalui plasenta dan ASI yang mengandung antibodi kolostrum

imunitas pasif buatan : mendapatkan suntikan serum daeri luar tubuh seperti ATS (anti tetanus serum)

efek samping imunisasi :

- hepatitis A : nyeri kemerahan di tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, reaksi alergi

- hepatitis B : nyeri di tempat suntikan, demam

- influenza : kemerahan dan bengkak pada tempat suntikan, demam

- tetansu-difteri : nyeri dan bengkak pada suntikan, demam

- MMR : rash, pembengkakan kelenjar getah bening leher, nyeri dan kaku pada sendi

- Varisela : nyeri dan bengkak pada suntikan, demam, rash sampai 3 minggu setelah penyuntikan

- Pneumokokus : nyeri di tempat suntikan, demam

- Vaksin polio oral : tidak ada

- Vaksin polio inaktif : kemerahan, rasa tidak nyaman pada tempat suntikan



diare dan laksansia

diare : keadaan dimana frekuensi defekasi meningkat abnormal dari keadaan biasa dan pada umumnya berupa cairan akibat peningkatan motilitas GI, peningkatan sekresi dan penurunan absorpsi cairan sehingga kehilangan elektrolit Na+ dan air

penyebab

- bakteri pensekresi toksin : vibrio cholerae

- bakteri/virus

- kecemasan

- obat - obat tertentu

tujuan pemberian terapi anti diare :

- mempertimbangkan keseimbangan elektrolit : pemberian larutan rehidrasi oral

- membunuh bakteri atau virus : kotrimoksasol, siprofloksasin atau eritromisin

- menyerap toksin : pemberian adsorben (mengabsorpsi toksin yang memiliki efek pada flora usus, melapisi dan melindungi mukosa) kaolin, arang, Mg silikat atau atapulgit

- memperbaiki transpor cairan dan elektrolit : antispasmodik (obat antagonis muskarinik : propantelin, diskloserin dan mabeverin

- menurunkan gerakan motilitas usus : golongan opiat turunan morphin (morfin dan kodein), golongan opiat turunan pethidin (loperamid dan difenoksilat), golongan bismuth salisilat

obat diare yang lain :

- astrigent : tanin (mengendapkan protein permukaan

- demulsen : pektin (meningkatkan konsistensi tinja)

laksative :

1. Bulk laxative dapat diberikan

- Hidrofilik koloid : menarik air ke dalam tinja

- Osmotically active laxative : menaan cairan dalam usus dengna mekanisme osmosis

2. Irritant laxative : menyebabkan irritasi dinding mukosa dimana lebih banyak air yang disekresikan dari pada yang diserap

- Small bowel irritant (asam risinoleat)

- Large bowel irritant

a. Derivat antraquinon, mengandung glikosida aktif

b. Derivat difenolmethane, derivat fenolftalien (bisacodyl dan Na picosulfat)

3. Lubricant laxative ; paafin liquidum


Penyalahgunaan obat :

Opioid

Penyalahgunaan terbagi menjadi 2 :

1. Hanya bertujuan untuk bersenang – senang

2. ketergantungan medis akibat terapi pengobatan

pengobatan :

- lebih sering dengan detoksifikasi, mengganti obat dengan masa kerja panjang

- dapat digunakan methadone dan clonidine dengan efek kerja panjang

- dapat digunakan agonis parsial opioid buprenorphine oral 2 – 20 mg

- atau antagonis opioid naltrexone 100 – 150 mg/hari

stimulan

mempunyai efek pada CNS

3 kategori stimulan :

1. Convulsant dan respiratory stimulant

2. Psychomotor stimulants (amphetamine dan kokain)

3. Psycomimethics (halusinogen)

Pengobatan :

- Untuk subjek dengna depresi mental memerlukan obat – obat antipsikotik atau antidepresan sebelum atau selama penghentian stimulan

- Ketergantungan nikotin dapat dihentikan dengan permen nikotin, bupropion sebagai anti depresan atau pemberian mekamilamin suatu penyekat resptor nikotinik yang mempunyai akses yang baik dengan SSP

Sedatif hipnotik

- Suatu depresan CNS :

- Barbiturat yang umum digunakan : secobarbital, pentobarbital, amobarbital

- Phenobarbital tidak digunakan karena onset lambat

- Ansiolitik yang sering digunakan : diazepam, klordiazepoksoid, midazola, flurazepam, lorazepam

- Non barbital yang disalah gunakan : gluthethimida, meprobamat

Mempunyai efek yang sama pada euforia, mengurangi kecemasan dan menghambat insomnia

Toleransi dan ketergantungan :

- Toleransi barbiturat an benzodiazepin lambat

- Ketergantungan benzodiazepin pada dosis yang lebih besar dan ketergantungan ringan pada dosis terapetik

- Gejala putus obat terlihat pada benzodiazepin kerja pendek (alprazolam) dari pada kerja panjang

- Gejala putus obat : gangguan tidur, kejang otot, keringat agitasi, bingung, cemas

Alokohol

Mariyuana

Halusinogen

Inhalan

steroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar