Senin, 28 Juni 2010

KIE ibu

KONSELING


Konsep Dasar Konseling

Dari kata “counsel” = nasehat/saran

Konsultasi =

Pemberian motivasi & mendorong perubahan prilaku.

Edukasi =

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman.


Konseling Obat

Suatu proses yang memberikan kesempatan kepada pasein untuk mengeksplorasikan diri yang dapat mengarah pada peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang penggunaan obat yang benar.


Tujuan Konseling

- Membina hubungan /komunikasi farmasis dengan pasien dan membangun kepercayaan pasien kepada farmasis.

- Memberikan informasi yang sesuai kondisi dan masalah pasien.

- Membantu pasien menggunakan obat sesuai tujuan terapi dengan memberikan cara / metode yang memudahkan pasien menggunakan obat dengan benar


Manfaat Konseling


Bagi Pasien :

- Kepatuhan pasien

- Memperoleh informasi tambahan

- Self Medication

- Kebutuhan emosional


Bagi Farmasis :

- Legalitas

- Profesionalitas

- Kepuasan kerja & mengurangi stres

- Ekonomi ( jasa profesi, kepatuhan menebus resep )


Metode Konseling

metode aktif

- Lebih dianjurkan untuk pemula.

- Apoteker yang memilih konseli (klien).

- Apoteker lebih siap, Informasi lengkap dan akurat, leaflet dll.


Metode Pasif
Konseli datang sendiri ke ruang konseling, Apoteker mungkin kurang siap, Informasi kurang lengkap/akurat.


Peran Apoteker dalam Konseling

Persiapan SDM : Apoteker

Persiapan sarana : ruangan khusus, counter, alat peraga, referensi dll.

Pembuatan protap : tulis apa yang dikerjakan, format akreditasi.


Pelaksanaan konseling

Pencatatan dan pelaporan

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan konseling


Materi yang disampaikan dalam konseling ?

1. Nama Obat

2. Tujuan pengobatan

3. Jadwal/aturan pengobatan, dosis, saat, frek.penggunaan

4. Cara / rute penggunaan

5. Lama penggunaan

6. ESO yang umum terjadi

7. Interaksi dengan obat lain ( resep / OTC )

8. Interaksi dengan makanan -minuman

9. Pengaruh terhadap gaya hidup

10. Cara penyimpanan & pembuangan sisa obat / obat rusak

11. Interpretasi hasil lab, dll.


Siapa yang harus diberikan konseling ?

1. Pasien yang dirujuk oleh Dokter

2. Pasien dengan kondisi penyakit tertentu

Mis: - penyakit jantung

- penyakit diabetes

- penyakit epilepsi

- penyakit asma

- penyakit kronik lain

3. Pasien yang menerima obat-obat tertentu

Mis : - obat dengan indeks terapi sempit

- obat dengan penggunaan jangka lama

- memerlukan tehnik penggunaan tertentu

- obat dengan perhatian khusus

4. Pasien Geriatri & Pediatri dengan regimen yang rumit


KONSELING

Sebaiknya ada ruangan khusus, jika tidak memungkinkan bisa di counter apotek.

Bebas dari gangguan suara, telpon, tamu lain.

Pertanyaan khusus : pribadi, rahasia.

Berikan empati.

Objektif, gunakan alat bantu dll.


Tahapan Konseling Obat

Tahapan Proses Konseling

1. Pembuka / Pengenalan…

Tujuan:

Pendekatan dan membangun kepercayaan

Tehnik:

- Memperkenalkan diri

- Menjelaskan tujuan konseling, mengapa & berapa lama ?

CONTOH: PEMBUKA / PENGENALAN…

Sapa pasien dengan ramah

Perkenalkan diri anda

Jelaskan tujuan konseling

Informasikan lama waktu yang dibutuhkan


2. Penilaian Awal/ Identifikasi …


Tujuan :

Menilai pengetahuan pasien dan kebutuhan informasi.

Perhatikan…!

Pasien baru / lama ?

Peresepan baru / lama / OTC ?

Tehnik : Prime Questions

Pre Konseling – tahap pengujian pengetahuan pasien (Tahap Pengenalan)

3 (Tiga) pertanyaan utama yang harus ditanyakan sebelum melakukan konseling ke pasien atau keluarganya :

1. Apakah dokter telah menjelaskan tentang kegunaan obat ini ?

2. Apakah dokter telah menjelaskan tentang cara menggunakan obat ini ?

3. Apakah dokter telah menjelaskan tentang hasil yang diharapkan dari obat ini ?


Contoh:
Pasien mendapat obat antihipertensi

Ny.Jamilah :

“Dokter bilang, saya memerlukan obat ini, tapi saya merasa baik-baik saja, mungkin saya benar-benar tidak membutuhkannya ?”

Tn.Jamil:

“Saya tahu TD saya tinggi dan harus minum obat secara teratur, tapi jadwal saya sibuk dan sering lupa…?”


CONTOH: PENILAIAN AWAL / IDENTIFIKASI…

Pasien baru:

Apakah sudah mendapatkan informasi tentang: nama obat, kegunaan dan cara penggunaan inhaler.. ?

Pasien Lama:

Apakah ada masalah tentang cara penggunaan inhaler, kepatuhan..?


3. Pemberian informasi…


Tujuan:

Mendorong perubahan sikap/prilaku agar memahami dan mengikuti regimen terapi.

Tehnik : Show & Tell

Contoh: Pemberian informasi…

Berikan informasi pokok tentang:

Nama obat dan bentuk sediaan

Kegunaan inhaler

Cara menggunakan inhaler

Cara penyimpanan (suhu<30>

Gunakan sarana:

Poster, contoh inhaler

Cara Penggunaan Inhaler

Mengeluarkan dahak / lendir (bila ada)

Latihan nafas

Periksa alat / wadah


Tahap penggunaan :

1. Kocok dulu dan buka penutup.

2. Tarik dan keluarkan nafas.

3. Pasang alat dimulut.

4. Ambil nafas pelan-dalam dan tekan alat

5. Tutup mulut,tahan nafas 5-10 detik,alat dilepas.

6. Keluarkan nafas lewat hidung,bila ada dosis ke-2, beri jarak 5 mnt.

7. Cuci mulut atau berkumur.


4. Verifikasi…

Tujuan :

Untuk memastikan apakah pasien memahami informasi yang sudah disampaikan.

Mengulang hal-hal penting.

Tehnik : fill in the gaps

CONTOH: PENILAIAN AKHIR/ VERIFIKASI…

Bertanya tentang pemahaman informasi yang disampaikan.

Meminta pasien untuk menceritakan dan memperagakan ulang cara penggunaan.


5. Tindak lanjut

Tujuan :

Mengikuti perkembangan pasien

Monitoring keberhasilan pengobatan.

Tehnik :

Membuat patient medication record (PMR)

Komunikasi melalui telepon.

CONTOH: PENUTUP / TINDAK LANJUT

Ingatkan waktu untuk kontrol

Berikan salam dan ucapkan “semoga lekas sembuh”

Lakukan pencatatan pada kartu konseling/ PMR.


PELAKSANAAN KONSELING

Metode : aktif, pasif.

Cara : individu, tatap muka.

Sasaran : Pasien dan keluarganya, RJ & RI.

Informasi : Lisan, tertulis (label, leaflet).


PELAKSANAAN KONSELING


Pasien Rawat Jalan :

pada waktu penyerahan obat di apotik

ruangan khusus/ tidak ada (counter apotik)


Pasien Rawat inap :

bed - side counseling

discharge counseling

Meja konseling

Kursi untuk konselor, konseli, keluarganya.

Filling Cabinet

Rak buku + referensi

Sarana penunjang : poster,leaflet, brosur, alat peraga dll.

KONSELING

- Pasien rawat inap (aktif): bed side counseling, discharge counseling.

- Keluarga pasien

- Pasien rawat jalan (aktif/pasif) :


- geriatri

- onkologi

- HIV - AIDs


Bed - side Counseling

Pada waktu pasien masih dirawat.

Apoteker mengamati vital sign pasien.

Monitor efektivitas terapi dan ESO.

Evaluasi pengetahuan, kepatuhan, dan keluhan pasien.

Metode “show and tell”


Discharge Counseling

Pada waktu pasien mau pulang (KRS).

Apoteker menjelaskan tentang dosis regimen obat di rumah, efek yang diharapkan dan efek samping yang mungkin terjadi serta cara pengatasan/tindakan yang harus dilakukan pasien jika mengalami ESO.

Metode “show and tell”.

Pencatatan, Pelaporan & Dokumentasi Konseling

Pelaksanaan konseling dicatat di form khusus konseling (kartu konseling) dan log book, serta didokumentasikan.

Pelaporan : triwulan dan tahunan.


Jenis Pertanyaan yang diajukan pasien pada waktu Konseling

Indikasi

Aturan pakai

Cara pakai (rute)

Lama pemakaian obat

Efek samping obat

Cara Penyimpanan

Nama obat /

Identifikasi obat

Interaksi obat dengan obat

Interaksi obat dengan makanan/minuman.

Dosis


REKAPITULASI KEGIATAN PENYULUHAN OBAT
METODE CERAMAH TAHUN 2008

Evaluasi Kegiatan Konseling

1. Evaluasi kegiatan pelayanan konseling : infrastruktur (kebijakan, protap, SDM), kuesioner.

2. Evaluasi kepatuhan pasien dalam pengobatan : outcome konseling (kartu konseling, refill obat, sisa obat, pemahaman, perbaikan kondisi klinis dll).


BEDA PIO DAN KONSELING


PIO

- Lokasi tempat tidak masalah

- Tidak perlu tatap muka

- Orientasi kepada tenaga kesehatan

- Literatur yg dibutuhkan lebih kompleks

- Banyak cara untuk mengajukan pertanyaan (lisan, tertulis, telp. Fax, email).


KONSELING

Lokasi harus dapat dengan mudah dijumpai dan dekat dengan outlet apotek (di “ward”).

Perlu tatap muka

Orientasi kepada pasien/keluarga

Literatur yg dibutuhkan relatif

sederhana/standar

Pertanyaan secara lisan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar